Rusia akhirnya benar-benar menyerang Ukraina. Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer secara resmi Kamis (24/2/2022). Serangan Rusia kemudian dimulai dengan ledakan di sejumlah kota di Ukraina, termasuk Kyiv, Odessa, Kharkiv dan Mariupol. Hingga saat ini ketegangan masih berlangsung.
Sebenarnya, dulu Ukraina "rapat" dengan Rusia. Namun pemimpin Ukraina yang sekarang lebih dekat ke Barat dan ingin menjadi bagian NATO. Padahal ketika Perang Dingin terjadi, sebelum 1990, orang-orang Ukraina dan Rusia bersatu dalam sebuah negara federasi bernama Uni Soviet. Negara komunis yang kuat di zaman itu.
Isu serangan bergulir sejak November 2021. Sebuah citra satelit menunjukkan penumpukan baru pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina. Moskow diyakini Barat memobilisasi 100.000 tentara bersama dengan tank dan perangkat keras militer lainnya. Intelijen Barat menyebut Rusia akan menyerang Ukraina.
Di Desember, pemimpin dunia seperti Presiden AS Joe Biden memperingatkan Rusia tentang sanksi ekonomi Barat jika menyerang Ukraina karena laporan yang semakin intens soal militer di perbatasan. Sejumlah pemimpin Eropa seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga "turun gunung" menginisiasi negosiasi antara keduanya.
Dalam wawancara esklusif dengan CNBC Indonesia 16 Februari, Duta Besar Rusia Untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, mengatakan Rusia tidak pernah berniat menyerang tetangganya itu. Ia menyebut isu ini muncul setelah dihembuskan AS, NATO dan para aliansinya.
"Semua histeria yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah ditargetkan untuk mengalihkan isu dari keamanan negara kami terkait Federasi Rusia. Kami melihat ekspansi NATO yang telah berjalan selama 30 tahun lebih dan kini infrastruktur NATO makin dekat ke perbatasan kami," jelasnya dalam wawancara kala itu.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20220304134216-4-320044/kronologi-dan-latar-belakang-konflik-rusia-dan-ukraina
Lain-lain 
https://emedia.dpr.go.id/article/diplomasi-ipu-task-force-diharapkan-dapat-hentikan-ketegangan-rusia-ukraina/Lain-lain 
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/41249/t/Hadiri+Pertemuan+Gugus+Tugas+Rusia-Ukraina+IPU%2C+Ketua+BKSAP+Dukung+Pertemuan+Tiga+PihakLain-lain 
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/39478/t/Indonesia+Harus+Jadi+Jembatan+Perdamaian+Konflik+Rusia-UkrainaLain-lain 
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/38798/t/Jadi+Satgas+IPU+Atasi+Konflik+Rusia-Ukraina%2C+Fadli+Zon+Dorong+Langkah+DiplomasiLain-lain 
https://emedia.dpr.go.id/buletin/konflik-rusia-ukraina-jadikan-committee-peace-and-international-security-kian-menarik/Lain-lain 
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/38089/t/Lewat+IPU+ke-144%2C+Indonesia+Tawarkan+Jalan+Tengah+Sikapi+Konflik+Rusia-UkrainaLain-lain 
https://heylawedu.id/blog/memahami-aturan-perang-dan-konflik-bersenjata-dalam-hukum-humaniter-simak-ulasannyaLain-lain 
https://media.neliti.com/media/publications/43218-ID-pengaturan-humaniter-tentang-persenjataan-perang-yang-diperkenankan-untuk-dapat.pdfKatalog Perpustakaan 
https://opac.dpr.go.id/catalog/index.php?p=show_detail&id=33466&keywords=rusia Dokumen tersedia di PerpustakaanKatalog Perpustakaan 
https://opac.dpr.go.id/catalog/index.php?p=show_detail&id=33381&keywords=rusia Dokumen tersedia di PerpustakaanKatalog Perpustakaan 
https://opac.dpr.go.id/catalog/index.php?p=show_detail&id=24565&keywords=rusia Dokumen tersedia di PerpustakaanHak Cipta © 2020
Bidang Sistem Informasi dan Infrastruktur Teknologi Informasi - Pusat Teknologi Informasi - Sekretariat Jenderal DPR RI | Design by W3layouts